GADO-GADO ARTIKEL: UJIAN NASIONAL UDAH DEKAT !

2009 JUMLAH GOLPUT SEMAKIN BESAR DI INDONESIA

Jakarta, Kominfo-Newsroom – Ketua KPU Abdul Hafidz Anshari hari Jumat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Bersama enam anggota KPU, Anshari menyampai persiapan pemilu 2009, serta perkembangan pelaksanaan pilkada di berbagai daerah.

Abdul Hafidz Anshari mengatakan, kedatangannya menemui kepala negara untuk melaporkan berbagai tahapan pelaksanaan pemilu yang telah dimulai sejak penyerahan data kependudukan dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) oleh Mendagri dan Menlu pada 5 April 2008 lalu.

Pada saat bersamaan, KPU juga telah mengumumkan penerimaan 24 partai-partai politik calon peserta pemilu dari Departemen Hukum dan HAM.

''Pada kesempatan itu, KPU meminta kesediaan kepala negara mencanangkan gerakan nasional sosialisasi pemilu 2009 bulan Mei mendatang,'' katanya.

Menanggapi menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam mengikuti pesta demokrasi khususnya saat pilkada yang di beberapa daerah masih berlangsung hingga kini, Hafidz membantah hal tersebut dikarenakan tidak berfungsinya kerja KPUD secara maksimal.

Di beberapa daerah yang telah maupun yang sedang melaksanakan proses pemilihan kepala daerah dan wakilnya, animo masyarakat memang terlihat menurun. Ini terlihat dari hasil laporan KPUD yang telah melaksanakan pilkada, mencatat angka pemilih yang tidak menggunakan suaranya (golput), diantaranya Jawa Barat 35 persen dan Sumatera Utara sebanyak 43 persen.

''Partisipasi masyarakat bukan sepenuhnya tanggung jawab KPU, tapi faktor calon pemimpin dan partai yang mendukungnya juga sangat menentukan,'' katanya.

Dalam pertemuan di Istana Negara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutarakakan bahwa ia sangat menghormati independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU). SBY juga meminta lembaga itu dalam melaksanakan tugas, khususnya pelaksanaan Pemilu 2009, bersikap tegas dan bekerja dalam koridor hukum yang berlaku.

''Pasti akan banyak tekanan terhadap KPU, tetaplah independen. Meski begitu, KPU harus tetap berkomunikasi dengan berbagai pihak khususnya seluruh perangkat yang terlibat dalam pemilu,'' kata presiden, seperti disampaikan Menteri Hukum dan HAM, Andi Matalatta.

Presiden Yudhoyono juga meminta KPU agar segera mensosialisasikan seluruh peraturan dan program yang akan dilakukan menghadapi pemilu April 2009 mendatang, sehingga masyarakat betul-betul memahami pentingnya pemilu dalam kehidupan demokrasi.

''Ini sangat penting karena jika suatu lembaga penyelenggara negara membuat kebijakan yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi rakyat, tetapi rakyat melanggar karena mereka kurang paham, maka negara ikut bertanggungjawab,'' kata Andi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa mengatakan pentingnya sosialisasi peraturan, undang-undang maupun program KPU adalah untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dalam pemilu-pemilu sebelumnya.

''Jangan sampai masih terjadi daftar pemilih tetap (DPT) sudah disahkan, tetapi ternyata masih banyak warga negara yang tidak terdaftar untuk mengikuti pemilu,'' katanya. (T.tr/id/a)

Wednesday 9 April 2008

UJIAN NASIONAL UDAH DEKAT !

Semoga saja anak-anak kita telah mendapat kelulusan dalam menempuh UN 2008, melihat hasil Uji Coba tah

ap Pertama Tingkat SLTA sungguh mengkhawatirkan. Andai kata itu terjadi pada saat Ujian Nasional yang sesungguhnya apa jadinya, hampir 100% anak kalsel tidak lulus. Siapa yang harus disalahkan ? Kita tidak perlu saling menyalahkan, mari kita perbaiki segala kekurangan kita demi untuk anak-anak kita. Kami hanya bisa mendo'akan semoga anak-anak kita mendapat kelulusan yang sesungguhnya.

Kesuksesan seseorang terkadang tergantung kepada usaha yang ia lakukan, sekarang kita mencoba untuk berusaha dalam mengarungi UN 2008 yang sedikit waktu lagi akan terjadi.

Salah satu usaha yang kami berikan adalah :